A. Sejarah
dan perkembangan Budha di Indonesia
Agama Buddha lahir akibat kondisi
sosial dan politik India yang pada saat itu sangat memperihatinkan,dimana di
India pada saat itu banyak rakyat yang menderita sedangkan kehidupan raja di
Istana sangat mewah. Selain itu, Ketika agama hindu berkembang dengan pesat, ketamakan kaum
brahmana makin menjadi. Karena hanya mereka yang mampu membaca serta
menyelenggarakan berbagai upacara keagamaan mereka mulai mulai mengkomersilkan
profesinya secara berlebihan.
Menurut bukti prasasti serta peninggalan-peninggalan
sejarah yang ada, diperkirakan Agama Budha masuk ke Indonesia sekitar abad ke 5.
Menurut para ahli, Agama Budha dibawa oleh pengelana dari Cina bernama Fa Hsien. Kerajaan
Sriwijaya diyakini sebagai Kerajaan Budha pertama yang ada
di Indonesia.Hal ini dibuktikan dengan adanya catatan sejarah dari seorang
sarjana Cina bernama I-Tsing. Kerajaan
Buddha pertama kali yang berkembang di Nusantara adalah Kerajaan Sriwijaya
yang berdiri pada abad ke-7
sampai ke tahun 1377.
Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi salah satu pusat pengembangan agama Buddha di
Asia Tenggara. Sedangkan mengenai perkembangannya, di Indonesia Pada
masa orde baru, agama Budha dan Hindu dijadikan 5 agama resmi yang ada di
Indonesia. Setelah terjadinya Gerakan G-30S/PKI, pengikut agama Budha semakin
banyak. Ini semua disebabkan oleh peraturan orde baru yang mewajibkan setiap
warga negara Indonesia wajib memiliki satu agama untuk dianut agar tidak dikira
komunis.
B. Konsep
Ketuhanan Agama Budha
Konsep Ketuhanan Yang
Mahaesa dalam agama Buddha adalah Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan,
Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak. Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah
suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang
tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak,
yang tidak berkondisi (asankhata) maka manusia yang berkondisi (sankhata) dapat
mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.
C.
Inti Ajaran dan
Kitab Suci
Inti
ajaran Buddha menjelaskan bahwa hidup adalah untuk menderita. Jika nang dunia
ini tidak ada penderitaan, maka Buddha pun tidak akan menjelma nang dunia.
Semua hal sing terjadi pada manusia merupakan wujud dari penderitaan itu
sendiri. Saat hidup, sakit, dipisahkan dari sing dikasihi dan lain-lain,
merupakan wujud penderitaan seperti sing sudah dijelaskan diatas. Bahkan
kesenangan sing dialami manusia, dianggap sebagai sumber penderitaan karena
tidak ada kesenangan sing kekal nang dunia ini. Kemudian dalam Budha terdapat Darma,yaitu Dharma
adalah doktrin atau pokok ajaran, inti ajaran agama Budha dirumuskan dalam
empat kebenaran mulia ( Catur Arya Saccani), yaitu :
- Dukkha ialah penderitaan
- Samudya ialah sebab penderitaan
- Nirodha ialah peniadaan penderitaan
- Marga ialah delapan jalan kebenaran
Sedangkan Kitab Suci Agama Buddha
yang tertulis dalam Bahasa Pali adalah TIPITAKA, yang terdiri dari :
- Vinaya Pitaka yang berisikan tata-tertib bagi para bhikkhu/bhikkhuni.
- Sutta Pitaka yang berisikan khotbah-khotbah Sang Buddha
- Abidhamma Pitaka yang berisikan Ajaran tentang metafisika dan ilmu kejiwaan.
D. Peribadatan dan hari besat agama Budha
Dalam ajaran
Budha, ada bermacam-macam ibadah yang dilakukan di antaranya: Doa (Bagi agama
Budha, doa mengungkapkan pengharapan, bukanlah) meminta. Paritta dan Mantra
(Paritta adalah bacaan perlindungan yang dalam pengertian sekarang disamakan
dengan doa.
E.
Aliran dalam Agama Budha
Ada beberapa
aliran dalam agama Buddha diantaranya Mahayana dan Theravada. Pertama
Theravadha, merupakan mazhab tertua Agama Buddha yang masih bertahan. Ditemukan
di India. Theravada merupakan ajaran yang konservatif, dan secara menyeluruh
merupakan ajaran terdekat dengan Agama Buddha pada awalnya, dan selama
berabad-abad menjadi kepercayaan yang berkuasa. Sedangkan Mahayana adalah satu
dari dua aliran utama Agama Buddha dan merupakan istilah pembagian filosofi dan
ajaran Sang Buddha. Selanjutnya ajrayana adalah suatu ajaran Buddha yang di
Indonesia lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana. Namun banyak
juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra
rahasia, ajaran Buddha eksoterik. Vajrayana adalah merupakan ajaran yang
berkembang dari ajaran Buddha Mahayana, dan berbeda dalam hal praktek, bukan
dalam hal filosofi.
Sumber :
Hadiwijono, Harun. 2008. Agama Hindu dan Budha. Jakarta : PT. BPK
Gunung Mulia
0 comments: