Mengenai Saya 089661217321

advertisement

Powered by Blogger.
Home » » BUDHAISME

BUDHAISME




A.    Sejarah dan perkembangan Budha di Indonesia
Agama Buddha lahir akibat kondisi sosial dan politik India yang pada saat itu sangat memperihatinkan,dimana di India pada saat itu banyak rakyat yang menderita sedangkan kehidupan raja di Istana sangat mewah. Selain itu, Ketika agama hindu berkembang dengan pesat, ketamakan kaum brahmana makin menjadi. Karena hanya mereka yang mampu membaca serta menyelenggarakan berbagai upacara keagamaan mereka mulai mulai mengkomersilkan profesinya secara berlebihan.
Menurut bukti prasasti serta peninggalan-peninggalan sejarah yang ada, diperkirakan Agama Budha masuk ke Indonesia sekitar abad ke 5. Menurut para ahli, Agama Budha dibawa oleh pengelana dari  Cina bernama Fa Hsien. Kerajaan Sriwijaya diyakini sebagai Kerajaan Budha pertama yang ada di Indonesia.Hal ini dibuktikan dengan adanya catatan sejarah dari seorang sarjana Cina bernama I-Tsing. Kerajaan Buddha pertama kali yang berkembang di Nusantara adalah Kerajaan Sriwijaya yang berdiri pada abad ke-7 sampai ke tahun 1377. Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi salah satu pusat pengembangan agama Buddha di Asia Tenggara. Sedangkan mengenai perkembangannya, di Indonesia Pada masa orde  baru, agama Budha dan Hindu dijadikan 5 agama resmi yang ada di Indonesia. Setelah terjadinya Gerakan G-30S/PKI, pengikut agama Budha semakin banyak. Ini semua disebabkan oleh peraturan orde baru yang mewajibkan setiap warga negara Indonesia wajib memiliki satu agama untuk dianut agar tidak dikira komunis.
B.     Konsep Ketuhanan Agama Budha
Konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha adalah Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak. Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asankhata) maka manusia yang berkondisi (sankhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.
C.     Inti Ajaran dan Kitab Suci
Inti ajaran Buddha menjelaskan bahwa hidup adalah untuk menderita. Jika nang dunia ini tidak ada penderitaan, maka Buddha pun tidak akan menjelma nang dunia. Semua hal sing terjadi pada manusia merupakan wujud dari penderitaan itu sendiri. Saat hidup, sakit, dipisahkan dari sing dikasihi dan lain-lain, merupakan wujud penderitaan seperti sing sudah dijelaskan diatas. Bahkan kesenangan sing dialami manusia, dianggap sebagai sumber penderitaan karena tidak ada kesenangan sing kekal nang dunia ini. Kemudian dalam Budha terdapat Darma,yaitu Dharma adalah doktrin atau pokok ajaran, inti ajaran agama Budha dirumuskan dalam empat kebenaran mulia ( Catur Arya Saccani), yaitu :
  1. Dukkha ialah penderitaan
  2. Samudya ialah sebab penderitaan
  3. Nirodha ialah peniadaan penderitaan
  4. Marga ialah delapan jalan kebenaran
  5.  
Sedangkan Kitab Suci Agama Buddha yang tertulis dalam Bahasa Pali adalah TIPITAKA, yang terdiri dari :
  1. Vinaya Pitaka yang berisikan tata-tertib bagi para bhikkhu/bhikkhuni.
  2. Sutta Pitaka yang berisikan khotbah-khotbah Sang Buddha
  3. Abidhamma Pitaka yang berisikan Ajaran tentang metafisika dan ilmu kejiwaan.
D.    Peribadatan dan hari besat agama Budha
Dalam ajaran Budha, ada bermacam-macam ibadah yang dilakukan di antaranya: Doa (Bagi agama Budha, doa mengungkapkan pengharapan, bukanlah) meminta. Paritta dan Mantra (Paritta adalah bacaan perlindungan yang dalam pengertian sekarang disamakan dengan doa.

E.     Aliran dalam Agama Budha
Ada beberapa aliran dalam agama Buddha diantaranya Mahayana dan Theravada. Pertama Theravadha, merupakan mazhab tertua Agama Buddha yang masih bertahan. Ditemukan di India. Theravada merupakan ajaran yang konservatif, dan secara menyeluruh merupakan ajaran terdekat dengan Agama Buddha pada awalnya, dan selama berabad-abad menjadi kepercayaan yang berkuasa. Sedangkan Mahayana adalah satu dari dua aliran utama Agama Buddha dan merupakan istilah pembagian filosofi dan ajaran Sang Buddha. Selanjutnya ajrayana adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana. Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha eksoterik. Vajrayana adalah merupakan ajaran yang berkembang dari ajaran Buddha Mahayana, dan berbeda dalam hal praktek, bukan dalam hal filosofi.
Sumber :
Hadiwijono, Harun. 2008. Agama Hindu dan Budha. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia

0 comments:

Post a Comment